Phototransistor

robotics-university.com | Phototransistor adalah sebuah transistor yang kaki basisnya (B) terbuka dan terbuat dari komponen photoconductive sehingga fungsi kaki basis dapat diatur berdasarkan besarnya intensitas cahaya yang diterima pada bagian photoconductive tersebut.


Gambar 1. Phototransistor


Gambar 2. Perbandingan simbol transistor & phototransistor

Apabila gambar simbol transistor dan phototransistor dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa perbedaannya adalah terletak pada kaki basis (B). Kaki basis pada phototransistor tidak ditampilkan, karena seperti telah penulis sampaikan di atas bahwa fungsi kaki basis pada komponen phototransistor dikendalikan berdasarkan ada atau tidaknya berkas cahaya yang mengenai permukaan berbahan photoconductive, yang berada pada kaki basisnya.

Cara Kerja Phototransistor
Dengan memperhatikan gambar3 dibawah, cara kerja phototransistor dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada saat photo transistor tidak menerima cahaya, maka phototransistor tidak aktif, sehingga aliran arus listrik (I) tidak mengalir dari kaki collector (C) menuju kaki emitter (E) atau VCE = 0 volt.

2. Pada saat photo transistor menerima cahaya, maka phototransistor aktif, sehingga aliran arus listrik (I) mengalir dari kaki collector (C) menuju kaki emitter (E) atau VCE > 0 volt.


Gambar 3. Untai aplikasi phototransistor

Phototransistor Pada Untai Pembagi Tegangan
Penggunaan komponen phototransistor pada umumnya adalah sebagai salah satu komponen dalam membangun suatu rangkaian sensor pendeteksi cahaya (sensor optik). Dalam untai sebuah sensor cahaya (yang menggunakan phototransistor), biasanya phototransistor dirangkai dengan resistor (resistor tetap) untuk membuat untai pembagi tegangan yang tampak seperti pada gambar 4 dan gambar 5 berikut:


Gambar 4. Phototransistor pada untai pembagi tegangan (A)


Gambar 5. Phototransistor pada untai pembagi tegangan (B)

Gambar 4 dan gambar 5 di atas, keduanya merupakan untai pembagi tegangan, dimana kedua untai tersebut menggunakan komponen phototransistor sebagai pengatur nilai tegangan keluaran (Vout) masing-masing untai, yaitu sebagai pendeteksi cahaya. Kemudian apabila kita cermati, perbedaan kedua untai pembagi tegangan di atas terletak pada penempatan komponen phototransistor yang digunakan. Pada gambar 4, phototransistor dipasang mendekati tegangan input +5 volt. Sedangkan pada gambar 5, phototransistor dipasang mendekati tegangan ground (GND). Perbedaan peletakan komponen phototransistor ini akan menghasilkan kondisi tegangan keluatan (Vout) yang berbeda untuk masing-masing untai pembagi tegangan. Untuk lebih jelasnya, silakan menyermati keterangan yang ada di samping masing-masing gambar untai di atas!

Kondisi tegangan output untai pembagi tegangan adalah yang dideteksi oleh komponen pemroses (IC logic atau mikrokontroler) apabila untai tersebut difungskan sebagai sensor pendeteksi cahaya sebuah sistem otomatis.

Share on Google Plus

About Taufiq D.S. Suyadhi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment