Kebutuhan & Langkah Mempelajari Mikrokontroler AVR MEGA

robotics-university.com | Kebutuhan dan langkah mempelajari mikrokontroler AVR MEGA dapat dijabarkan sebagaimana penjelasan di bawah ini.

A. Kebutuhan Belajar Mikrokontroler AVR MEGA

Kebutuhan software:
1. Integrated Development Environment (IDE)
Software IDE adalah software yang pada umumnya memiliki 3 fungsi yang terintegrasi, yaitu 1) Text editor, halaman software sebagai tempat untuk menulis program, 2) Compiler, penerjemah bahasa program (C, Basic, Assembler, dll) menjadi bahasa mesin berupa file berekstensi *.hex, 3) Simulator, untuk menguji kode program sebelum diisikan ke dalam IC mikrokontroler. Software IDE untuk mikrokontroler yang telah banyak digunakan antara lain: WinAVR, CodeVisionAVR, BASCOM-AVR, dan lain sebagainya.

2. Downloader interface
Untuk keperluan mengirim/mengisi file program berektensi *.hex ke dalam IC mikrokontroler diperlukan software interface antara komputer dengan mikrokontroler target. Meskipun, pada beberapa software IDE telah dilengkapi juga dengan fasilitas untuk mengisikan/mengirimkan file program *.hex ke dalam mikrokontroler. Software antarmuka yang biasa digunakan antara lain: ProgISP172, AVRdude, Khazama, Extreme burner, dll

Kebutuhan hardware:
1. Komputer

 
Gambar 1. Komputer

2. Minimum systems AVR MEGA



Gambar 2. Skematik sistem minimum mikrokontroler AVR ATMEGA32



Gambar 3. Sistem minimum AVR ATMEGA32 (CH-004)

3. Modul belajar



Gambar 4. Contoh beberapa modul belajar

4. USB programmer (USBasp)



Gambar 5. USB programmer (USBasp)

5. USB cable (printer)



Gambar 6. Kabel data printer USB

6. Portable Adaptor


Gambar 7. Adaptor portable

B. Langkah Belajar Mikrokontroler AVR MEGA


Apabila kebutuhan belajar mikrokontroler AVR ATMEGA yang penulis sampaikan di atas telah dapat disediakan, maka berikut ini adalah langkah-langkah dalam belajar memrogram mikrokontroler:

1. Membuat program.
Hal yang harus kita ketahui sebelum membuat program adalah informasi hardware sistem mikrokontroler, yaitu informasi terkait hubungan port I/O mikrokontroler dengan peranti yang berada diluar dirinya. Apakah peranti masukan (input) ataukah peranti keluaran (output). Informasi ini harus diketahui, karena informasi ini yang akan menjadi dasar bagi programmer dalam membuat program.

Dalam membuat program, ada beberapa jenis bahasa pemrograman yang dapat digunakan, yaitu bahasa assembly, bahasa Basic, bahasa C, atau yang lainnya. Sebaiknya memilih membuat program dengan bahasa pemrograman yang sesuai dengan kemampuan diri kita.

2. Mengompilasi program.
Setelah program selesai dibuat, langkah berikutnya adalah mengompilasi atau menerjemahkan program tersebut menjadi kode program yang dapat digunakan untuk mengatur fitur-fitur pada mikrokontroler. Proses kompilasi program ini memerlukan bantuan software interpreter (penerjemah) atau lebih dikenal dengan sebutan compiler.

Pada software IDE seperti WinAVR, CodeVisionAVR, dan BASCOM-AVR sudah terintegrasi software compiler. Sehingga dalam aplikasinya, kita selaku pengguna software akan sangat dimudahkan. Karena kita tidak perlu lagi mencari software compiler untuk program pengaturan fitur mikrokontroler yang telah kita buat. Untuk cara penggunaan ketiga software IDE di atas, maka silakan membaca artikel-artikel berikut:

Cara menggunakan WinAVR, Klik!

Cara menggunakan CodeVisionAVR
, Klik!

Cara menggunakan BASCOM-AVR
, Klik!


3. Mengisikan file program (*.hex)
Hasil kompilasi program dengan compiler adalah berupa kode program heksadesimal atau file program dengan ekstensi *.hex. File program (*.hex) inilah yang akan kita kirim (download/upload) menuju IC mikrokontroler.

Proses pengiriman file program *.hex ini membutuhkan bantuan peranti/hardware tambahan yang meng-antarmukakan antara komputer dengan sistem mikrokontroler. Peranti ini disebut dengan sebutan yang bermacam-macam. Ada yang menyebutnya dengan downloader, ada yang menyebutnya dengan uploader, dan ada juga yang menyebutnya dengan programmer. Namun tidak perlu dirisaukan, itu hanya sebutan saja. Kita pilih menyebut peranti itu dengan sebutan “programmer” saja ya!

Selain membutuhkan programmer. Untuk proses pengiriman file program *.hex ke dalam mikrokontroler dibutuhkan software antarmuka antara komputer dengan kita (manusia). Seperti telah penulis sebut di atas, software antarmuka tersebut contohnya antara lain: ProgISP172, AVRdude, Khazama, Extreme burner, dll. Kita pilih saja salah satu, yang terpenting bisa digunakan he… he… he.


Share on Google Plus

About Taufiq D.S. Suyadhi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment